Friday, February 7, 2014

“PERPISAHAN YANG KAU MAU.”

Kau pergi...
Aku benci ketika keadaan berubah menjadi seperti ini, dan sungguh terasa waktu berputar sangat lambat ketika kau mengatakan kau tak akan tinggal.
Aku menatap matamu, ini benar-benar perpisahan.
Bukankah kau yang memilihku?Bukankah kau yang dulu selalu meminta untuk tinggal lebih lama?
Bukankah kau yang selalu meminta untuk menggenggam tanganku?
Bukankah kau yang selalu mengemis perhatianku?
Bukankah kau yang bersikeras meminta kepercayaanku akan perasaanmu?
Lalu seketika kau menghampaskan semua ketika dihatiku sudah ada namamu?
Aku masih berdiri dihadapanmu, ini benar-benar akhir.
Apa katamu?
Egoku? Keras kepalaku? Cuekku?
Dulu, sebelum aku mengenalmu, bersamamu..
AKU LEBIH EGOIS DARI INI, lalu ketika kau datang aku mencoba belajar dewasa dengan memikirkan perasaanmu, karena  kau tau ketika kau sakit akupun merasakan yang sama.
Kenapa? Karena aku telah jatuh.
Dulu, sebelum aku memilih bersamamu..
AKU LEBIH KERAS KEPALA DARI INI, aku tak perlu mendengar perkataan oranglain karena aku belum membuka hatiku. Kau bilang aku keras kepala? Ya, aku keras kepala ketika aku memutuskan mencintaimu bahkan ketika mereka kerap mempertanyakan mengapa aku harus memilihmu. Ya, aku terlalu keras kepala ketika aku memilih mempertahankanmu, bahkan ketika tak ada lagi yang mendukungku ketika melakukan itu.
Kenapa? Karena aku telah jatuh.
Dulu, sebelum aku menjalani semuanya denganmu..
AKU LEBIH CUEK DARI INI, aku tak perlu menghabiskan energiku dengan menanyakan kabarmu, mengkhawatirkan keadaanmu, aku hanya memikirkanmu. Namun ketika kau ada dipikiranku, sekarang kau malah memintaku untuk menghapusnya. Dan aku masih melihatmu tak percaya, terdiam.
Kenapa? Karena aku masih jatuh.
“Baiklah, kalau itu yang kau mau.” Hanya itu kalimat yang terucap dari bibirku.
Aku pergi.

No comments: