Kau pergi...
Aku benci
ketika keadaan berubah menjadi seperti ini, dan sungguh terasa waktu berputar
sangat lambat ketika kau mengatakan kau tak akan tinggal.
Aku menatap
matamu, ini benar-benar perpisahan.
Bukankah kau
yang memilihku?Bukankah kau
yang dulu selalu meminta untuk tinggal lebih lama?
Bukankah kau
yang selalu meminta untuk menggenggam tanganku?
Bukankah kau
yang selalu mengemis perhatianku?
Bukankah kau
yang bersikeras meminta kepercayaanku akan perasaanmu?
Lalu seketika
kau menghampaskan semua ketika dihatiku sudah ada namamu?
Aku masih
berdiri dihadapanmu, ini benar-benar akhir.
Apa katamu?
Egoku? Keras
kepalaku? Cuekku?
Dulu, sebelum
aku mengenalmu, bersamamu..
AKU LEBIH
EGOIS DARI INI, lalu ketika kau datang aku mencoba belajar dewasa dengan
memikirkan perasaanmu, karena kau tau
ketika kau sakit akupun merasakan yang sama.
Kenapa?
Karena aku telah jatuh.
Dulu, sebelum
aku memilih bersamamu..
AKU LEBIH
KERAS KEPALA DARI INI, aku tak perlu mendengar perkataan oranglain karena aku
belum membuka hatiku. Kau bilang aku keras kepala? Ya, aku keras kepala ketika
aku memutuskan mencintaimu bahkan ketika mereka kerap mempertanyakan mengapa
aku harus memilihmu. Ya, aku terlalu keras kepala ketika aku memilih mempertahankanmu,
bahkan ketika tak ada lagi yang mendukungku ketika melakukan itu.
Kenapa?
Karena aku telah jatuh.
Dulu, sebelum
aku menjalani semuanya denganmu..
AKU LEBIH
CUEK DARI INI, aku tak perlu menghabiskan energiku dengan menanyakan kabarmu,
mengkhawatirkan keadaanmu, aku hanya memikirkanmu. Namun ketika kau ada
dipikiranku, sekarang kau malah memintaku untuk menghapusnya. Dan aku masih
melihatmu tak percaya, terdiam.
Kenapa?
Karena aku masih jatuh.
“Baiklah,
kalau itu yang kau mau.” Hanya itu kalimat yang terucap dari bibirku.
Aku pergi.
No comments:
Post a Comment